pemikiran yg jernih akan menghasilkan sebuah karya seni yg membuat kita bahkan tak percaya kalau itu karya kita jadi semangatkan dirimu untuk berfikir yang jernih

Minggu, 20 Januari 2013

Dermatitis Kontak


Dermatitis Kontak

Definisi
Dermatitis kontak adalah dermatitis yang disebabkan oleh bahan (substansi) yang menempel pada kulit.

Jenis
Dikenal dua macam jenis dermatitis kontak yaitu dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergik, keduanya dapat bersifat akut maupun kronis.

A.    Dermatitis kontak iritan

Epidemologi
Dermatitis kontak iritan dapat diderita oleh semua orang dari berbagai golongan umur, ras, dan jenis kelamin.
Jumlah penderita dermatitis kontak iritan diperkirakan cukup banyak, namun angkanya secara tepat sulit diketahui. Hal ini disebabkan antara lain oleh banyak penderita dengan kelainan ringan tidak datang berobat.

Etiologi
Penyebab munculnya dermatitis jenis ini ialah bahan yang bersifat iritan misalkan bahan pelarut, detergen, minyak pelumas, asam, alkali, dan serbuk kayu. Kelainan kulit yang terjadi selain ditentukan oleh ukuran molekul, daya larut, kosentrasi, vehikulum, serta suhu badan iritan tersebut juga dipengaruhi oleh factor lain. Factor yang dimaksut yaitu : lama kontak, kekerapan (terus menerus atau berselang), adanya oklusi menyebabkan kulit lebih permeable, demikian pula gesekan, dan trauma fisis. Suhu dan kelembapan lingkungan juga ikut berperan.
Factor individu juga berpengaruh pada dermatitis kontak iritan, misalnya perbedaan ketebalan kulit diberbagai tempat menyebabkan perbedaan permeabilitas diberbagai tempat menyebabkan perbedaan permeabilitas; usia (anak dibawah 8 tahun lebih mudah teriritasi); ras (kulit hitam lebih tahan dari pada kulit putih); jenis kelamin (insisden dermatitis kontak iritan lebih tinggi pada wanita); penyakit kulit yang pernah atau sedang dialami (ambang rangsang terhadap bahan iritan turun) misalnya dermatitis atopik.

Patogenis
Kelainan kulit timbul akibat kerusakan sel yang disebabkan oleh bahan iritan melalui kerja kimiawi maupun fisik. Bahan iritan merusak lapisan tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk, dan mengubah daya ikat air kulit. Keadaan ini akan merusak sel epidermis. Ada dua jenis bahan iritan yaitu : iritan kuat dan iritan lemah. Iritan kuat akan menimbulkan kelainan kulit pada pajanan pertama pada hampir semua orang, sedang iritan lemah hanya pada mereka yang paling rawan atau mengalami kontak berulang-ulang. Factor kontribusi, misalkan kelembapan udara, tekanan gesekan dan oklusi mempunyai andil pada terjadinya kerusakan tersebut.

Gejala klinis
Sebagaimana disebutkan diatas bahwa ada dua jenis bahan iritan, maka dermatitis kontak iritan juga ada dua macam yaitu dermatitis kontak iritan akut dan dermatitis kontak iritan kronis.

Dermatitis kontak iritan akut
Penyebabnya iritan kuat, biasanya karena kecelakaan. Kulit terasa pedih dan panas, eritema, vesikel, atau bula. Luas kelaianan umunya sebatas daerah yang terkena berbatas tegas.
Pada umumnya kelainan kulit muncul segera, tetapi ada sejumlah bahan kimia yang menimbulkan reaksi akut lambat misalnya podofilin, antralin, asam fluorohidrogenat, sehingga dermatitis iritan akut lambat. Kelainan kulit baru terlihat setelah 12-24 jam atau lebih. Contohnya ialah dermatitis yang desebabkan oleh bulu serangga yang terbang dimalam hari (dermatitis venenata); penderita baru merasa merasa pedih setelah esok harinya, pada awalnya terlihat eritema dan sorenya sudah menjadi vesikel atau bahkan nekrosis.

Dermatitis kontak iritan kronis
Nama lain ialah dermaitits iritan komulatif disebabkan oleh kontak dengan iritan lemah yang berulang-ulang (oleh factor fisik, misalnya gesekan, trauma mikro, kelembapan rendah, panas atau dingin; juga bahan, contohnya detergen, sabun, pelarut, tanah, bahkan juga air). Dermatitis kontak iritan kronis mungkin terjadi oleh karena kerja sama berbagai factor. Bisa jadi suatu bahan secara sendiri tidak cukup kuat menyebabkan  dermatitis iritan, tetapi bila bergabung dengan factor lain baru mampu. Kelainan baru nyata setelah berhari-hari, berminggu atau bulan, bahkan biasa bertahun-tahun kemudian.sehingga waktu dan rentetan kontak merupakan factor paling penting. Dermatitis iritan kumulatif ini merupakan dermatitis kontak iritan yang paling sering detemukan.
Gejala klasik berupa kulit kering, eritema, skuama, lambat laun kulit tebal (hyperkeratosis) dan likensifikasi, batas kelainan tidak tegas. Bila kontak terus berlangsung akhirnya kulit dapat retak seperti luka iris (fisur), midalnya pada kulit tumit tukang cuci yang mengalami kontak terus menerus dengan deterjen. Ada kalanya kelainan hanya  berupa kulit kering atau skuama tanpa eritema, sehingga diabaikan oleh penderita. Setelah kelaianan dirasahan mengganggu, baru mendapat perhatian. Banyak perkerjaan yang berisiko tinggi yang memungkinkan terjadinya dermatitis kontak iritan kumulatif, misalnya; mencuci, memasak, membersihkan lantai, kerja bangunan, kerja di bengkel, dan berkebun.


Diagnosis
 Diagnosis dermatitis kontak iritan didasarkan atas anamnesis yang cermat dan pengamatan gambaran klinis. Dermatitis kontak iritan akut lebih mudah diketahui karena munculnya lebih cepat sehingga penderita pada umumnya masih ingat yang menjadi penyebabnya. Sebaliknya, dermatitis kontak iritan kronis timbulnya lambat serta mempunyai fariasi gambaran klinis yang luas, sehingga ada kalanya sulit dibedakan dengan dermatitis kontak alergi. Untuk itu diperlukan uji tempel  dengan bahan yang dicurigai.

Pengobatan
Upaya pengobatan dermatitis kontak iritan yang paling terpenting adalah menyingkirkan pajanan bahan iritan, baik yang bersifat mekanik, fisik maupun kimiawi. Bila hala ini dapat dilakasanakan dengan sempurna, dan tidak terjadi komplikasi, maka dermatitis iritan tersebut akan sembuh dengan sedirinya tanpa pengobatan topical, mungkin cukup dengan pelembab untuk memperbaikai kulit yang kering.
Apabila diperlukan, untuk mengatasi peradangan dapat diberikan, untuk mengatasi peradangan dapat diberikan kortikosteroid topical, misalnya hidrokortison, atau untuk kelainan yang kronis bisa diawali dengan kortikosteroid yang lebih kuat.
Pemakaian alat pelindung yang adekuat diperlukan bagi mereka yang bekerja dengan bahan iritan, untuk mencegah kontak dengan bahan tersebut.

Progonosis
Bila bahan iritan penyebab dermatitis tersebut tidak dapat disingkirkan dengan sempurna, maka prognosisnya kurang baik. Keadaan ini sering terjadi pada dermatitis kontak iritan kronis yang penyebabnya multi factor.



B.     Dermatitis Kontak Alergik

Epidemologi
Bila dibandingkan dengan dermatitis kontak iritan, jumlah penderita dermatitis kontak alergi lebih sedikit, karena hanya mengenai orang yang kulitnya sangat peka (hipersensitif). Namun sedikit sekali informasi mengenai prevalensi dermatitis ini dimasyarakat.

Etiologi
Penyebab dermatitis kontak alergik adalah allergen, paling sering berupa bahan kimia dengan berat molekul kutang dari 500-1000 Da, yang disebut juga bahan kima sederhana. Dermatitis yang timbul dipengaruhi oleh potensi sensitisasi  allergen, derajat pejanan, dan luasnya, dan luasnya penetrasi dikulit.

Patogenesis
Mekanisme  terjadinya  kelainan kulit pada dermatitis kontak alergi adalah mengikuti respons imun yang diperantarai oleh sel (cell- mediated immune respons) atau reaksi tipe IV. Reaksi hipersensitifitas dikulit timbulnya lambat (delayed hipersensitifity), umumnya dalam waktu 24 jama setelah perpajan dengan allergen.
Sebelum seseorang pertama kali menderita dermatitis kontak alergik, terlebih dahulu mendapatkan perubahan spesifik reaktifitas pada kulitnya. Perubahan ini terjadi karena adanya  kontak dengan bahan kimia sederhana   yang disebut dengan hapten yang akan terikat dengan protein, membentuk antigen lengakap. Antigen ini ditangkap dan diproses oleh makrofag dan sel langerhans, selanjutnya dipresentasikan ke sel T. setelah kontak dengan allergen yang telah diproses ini, sel T menuju ke kelenjar getah bening regional untuk berdiferensiasi dan berploriferasi membentuk sel T  efektor yang tersensititasi  secara spesifik dan sel memori. Sel-sel ini kemudian tersebar melalui sirkulasi keseluruh tubuh, juga system limfoid, sehingga menyebabkan keadaan sensitivitas yang sama diseluruh kulit tubuh. Fase saat kontak pertama allergen sampai kulit menjadi sensitive disebut fase induksi atau sensitisasi. Fase ini berlangsung selama 2-3 minggu. Pada umunya reaksi sensitisasi ini dipengaruhi oleh derajat kepekaan individu, sifat sensitisasi allergen (sensitizer), jumlah allergen dan kosentrasi.  Sensitizer kuat mempunyai fase yang lebih pendek, sebaliknya sentisizer lemah seperti bahan-bahan yang dijumpai pada kehidupan sehari-hari pada umumnya kelaianan kulit pertama muncul setelah lama kontak dengan bahan tersebut, bulanan  atau tahunan. Sedangkan periode saat terjadinya pejanan ulang dengan allergen yang sama atau serupa sampai timbulnya gejala klinis disebut fase elisitasi, umumnya berlangsung antara 24-48 jam.

Gejala klinis
Penderita umumnya mengeluh gatal. Kelainan kulit bergantung pada keparahan dermatitis. Pada yang akut ada bercak eritema berbatas jelas, kemdian diikuti edema, papula vesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau  bula dapat pecah menimbulkan erosi dan  eksudasi. Pada yang kronis kulit terlihat kering, berskuama, papul, likenifikasi dan mungkin juga fisur, batas yang tidak jelas. Kelainan ini sulit dibedakan dengan dermatitis kontak iritan kronis, penyebabnya juga campuran.

Berbagai lokalisasi terjadinya dermatitis kontak
Tangan. Kejasian dermatitis kontak baik iritan maupun alergik paling sering ditangan, misalnua pada ibu rumah tangga. Demikian pula kebanyakan dermatitis kontak akibat kerja ditemukan ditangan. Debagian besar memegang oleh karena bahan iritan. Bahan penyebabnya misalnya deterjen, antiseptic, getah sayuran/tanaman, semen dan petisida.
Lengan. Allergen umumnya sama dengan pada tangan misalnya oleh jam tangan (nikel), sarung tangan karet, debu semen, dan tanaman. Dan aksila umumnya oleh bahan pengharum.
Wajah. Dermatitis kontak pada wajah dapat disebkan oleh bahan kosmetik, obat toikal, allergen yang ada diudara, nikel (tangkai kacamata), oleh lipstick, pasta gigi, getah buah-buahan. Dermatitis dikelopak mata dapat disebabkan oleh cat kuku, cat rambut, eyeshadows, dan obat mata.
Telinga. Anting atau jepit telinga terbuat dari nikel, penyebab dermatitis dermatitis kontak pada cuping telinga. Penyebab lain, misalnya obat topical, tangkai kacamata, cat rambut, hearing aids.
Leher. Penyebabnya adalah kalung dari nikel, cat kuku (yang berasal dari ujung jari), parfum, allergen diudara, zat warna pakean.
Badan. Dermatitis kontak dibadan dapat disebabkan oleh pakean, zar warna, kancing logam, karet (elastis, busa), plastic, dan detergen.
Genitalia. Penyebabnya adalah dapat antiseptic, obat topical, nilon, kondom, pembalut wanita, dan allergen yang berada ditangan.
Paha dan tungkai bawah. Dermatitis ditempat ini dapat disebabkan oleh pakaian, dompet, kunci (nikel) berada disaku, kaos kaki nilon, obat topical (misalnya anastesi local, neomisin, etilendiamin), semen dan sepatu.

Diagnosis
Diagnosis didasarkan atas hasil anamnesis yang cermat dan pemeriksaan klinis yang teliti.
Pernyataan terhadap kontaktan yang dicurigai berdasarkan kelainan kulit yang ditemukan. Misalnya ada kelianan kulit lesi numuler disekitas umbilicus berupa hiperpigmentasi, likenifikasi, dengan papul dan erosi, maka perlu ditanyakan apakah penderita memakai kancing celana atau kepala ikat pinggang yang terbut dari logam (nikel). Data yang berasal dari anamnesis juga meliputi riwayat pekerjaan, hobi, obat topical, yang pernah digunakan, obat sistemik, kosmetika, bahan-bahan yang diketahui menimbulkan alergi, penyakit kulit yang pernah dialami, serta penyakit kulit pada keluarganya (misalnya dermatitis atopik, psoriasis).
Pemeriksaan fisis sangat penting, karena dengan melihat lokalisasi dan pola kelainan sering kali dapat diketahui kemungkinan penyebabnya. Misalnya, diketiak oleh deodorant, dipergelangan tangan oleh jam tangan, dan di kedua kaki oleh sepatu. Pemriksaan hendaknya dilakukan pada seluruh permukaan kulit untuk melihat kemugkinan kelianan kulit lain karena sebab-sebab endogen.

Diagnosis banding
Kelainan kulit dermatitis kontak alergik sering tidak menjunjukan gambaran morfologik yang khas, dapat menyerupai dermatitis atopik, dermatitis numularis, dermatitis seboroik, atau psoriasis. Diagnosis banding yang terutama ialah dengan dermatitis kontak iritan dalam keadaan ini pemeriksaan uji tempel perlu dipertimbangkan utuk menentukan, apakah dermatitis tersebut karena kontak alergi.

Uji tempel
Pelaksanaan uji tempel dilakukan setelah dermatitisnya sembuh (tenang), bila mungkin setelah 3 minggu. Tempat melakukan uji tempel biasanya dipunggung, dapat pula dibagian luar lengan atas. Bahan uji diletakkan pada sepotong kain atau kertas ditempelkan pada kulit yang utuh, ditutup dengan bahan impermeable, kemudian direkat dengan plester. Setelah 48 jam dibuka. Reaksi dibaca setelah 48 jam (waktu dibuka), 72 jam atau 96 jam. Untuk bahan tertentu bahkan baru memberi reaksi setelah satu minggu. Hasil positif dapat berupa eritema dengan urtika sampai vesikel atau bula. Penting dibedakan, apakah reaksi karena alergi kontak atau karena iritasi, sehubungan dengan konsentrasi bahan uji yang terlalu tinggi. Bila oleh karena iritasi, reaksi akan menurun setelah 48 jam (reaksi tipe decrescendo) sedangkan reaksi alergi kontak makin meningkat (reaksi tipe crescendo).

Pengobatan
Hasil yang perlu diperhatikan pada pengbatan dermatitis kontak adalah upaya pencegahan terulangnya kontak kembali dengan allergen penyebab dan menekan kelainan kulit yang timbul.
Kortikosteroid dapat diberikan dalam jangka pendek untuk mengatasi peradangan pada dermatitis kontak alergi akut yang ditandai dengan eritema, edema, bula atau vesikel, serta eksukatif (medidans), misalnya predison 30mg/hari. Umumnya kelainan kulit akan mereda setelah beberapa hari. Kelainan kulit cukup dikompres dengan larutan garam faal.
Untuk dermatitis kontak alergik yang ringan atau dermatitis akut yang telah mereda (setelah mendapat pengobatan kortikosteroid sistemik) cukup diberikan kortikosteroid topical.

Pronognosis
Prognosis dermatitis kontak alergi umunya baik, sejauh bahan kontaknya dapat disingkirkan. Prognosis kurang baik dan menjadi kronis bila bersamaan dengan dermatitis oleh factor endogen (dermatitis atopik, dermatitis numularis, atau psoriasis) atau pejanan dengan bahan iritan yang tidak mungkin dihindari.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar