BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Makan merupakan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi
oleh semua makhluk hidup. Agar makanan yang diserap oleh tubuh dengan baik,
maka diperlukan saluran pencernaan yang baik pula. Lambung merupakan salah satu
organ dari saluran pencernaan dari mulut, eshopagus, makanan diteruskan ke
dalam lambung kemudian dicampur dengan getah lambung serta asam klorida.
Pencernaan tahap awal dimulai dari lambung, makanan akan ditampung dalam
lambung untuk jangka waktu 3 jam atau lebih. Sehingga kemudian lambung menjadi
kosong kembali. Dengan melihat peranan saluran pencernaan dalam proses
pencernaan maka diperlukan perubahan makanan baik konsistensi maupun jenis
bahan makanan yang diperbolehkan. Dalam hal ini, masih banyak masyarakat yang kurang
memperdulikan perihal penyakit ini. Kurangnya pengetahuan atau minimnya
pengetahuan yang dimiliki masyarakat tentang makanan yang mereka konsumsi,
membuat mereka lebih rentan gastritis, penyebab dan akibat bila tidak mematuhi
diit, maka dia akan kambuh yang sewaktu kambuh dia akan mengalami epigastrik
pain yang sangat, nausea, muntah, rasa penuh, rasa tidak enak setelah dan
sesudah makan. Tetapi kebanyakan mereka tidak mematuhinya walaupun mereka tahu
akan resikonya, mereka beranggapan penyakit dapat sembuh dengan sendirinya
(Word Rb, 1990).
Dari hasil penelitian, pencatatan dan pelaporan
terpadu pada penderita penyakit gastritis di Kelurahan Krembangan Bhakti tahun
2000 rata-rata 1.541 jiwa, sedangkan pada tahun 2001 rata-rata 1577 jiwa. Dan
hasil yang didapatkan pada penelitian bulan Agustus di Asrama putri Keperawatan
Sutopo Surabaya yang menderita penyakit gastritis ada 15 orang.
Jika penderita radang lambung akut tidak dirawat
dengan baik ia akan menderita radang lambung kronis. Penderita mengalami keluhan
seperti rasa mual dan rasa tidak enak setelah makan. Menurut Joko Raharjo di
Jakarta tahun 1999 bahwa tidak patuhan pada diit pada penderita gastritis
mungkin disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kesibukan mereka. Ada pendapat lain bahwa
ketidak patuhan itu mungkin disebabkn karena sosial budaya / kebiasaan makanan
kesukaan terutama usia remaja.
Mengingat hal tersebut di atas maka penanggulangan
penyakit gastritis yang baik haruslah dilakukan pada saat dini dengan berbagai
tindakan, diantaranya memberikan informasi kepada penderita gastritis tentang
pentingnya pengetahuan terhadap diit penderita gastritis. Dalam hal ini peran
keluarga, teman dan perawat sangat penting, peran keluarga dan teman adalah
sebagai motifator, pendorong, pendukung yang paling dekat dengan penderita.
Dari uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian
guna mengetahui tingkat pengetahuan penderita gastritis terhadap diit pada
penyakit gastritis.
1.2 Perumusan
Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat
dirumuskan masalah penelitian yaitu :
“Bagaimana gambaran penderita gastritis mengenai diit pada penyakit
gastritis” ?
1.3 Tujuan
Penelitian
1.3.1
Tujuan Umum
Diketahuinya tingkat gambaran penderita gastritis
mengenai diit pada penderita gastritis.
1.3.2
Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi
gambaran penderita gastritis
2. Mengidentifikasi
diit pada penyakit gastritis
3. Mengidentifikasi
tingkat gambaran terhadap diit pada penderita gastritis
1.4 Manfaat
Penelitian
- Untuk peneliti
1)
Dapat menerapkan prinsip dan metode penelitian serta
memanfaatkan hasil dari penelitian sehingga dapat meningkatkan dan menambah
pengetahuan tentang penelitian ilmiah dan ketrampilan dalam penerapan
penelitian.
2)
Melatih untuk dapat menggali informasi dari responden
melalui pendekatan.
- Untuk masyarakat
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai informasi bagi masyarakat untuk
meningkatkan pemahaman tentang gambaran terhadap diit pada penyakit gastritis.
- Untuk pemerintah
1)
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan
bagi peneliti berikutnya.
2)
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai petunjuk
bagi petugas kesehatan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar